Ibu profesional adalah ibu yang menjadi dirinya sendiri dalam menjalani perannya. Bukan dirinya yang bersikukuh menjadi duplikat dari ibu-ibu lain agar terlihat luar biasa dimata orang lain, namun lupa menerima penilaian dari keluarganya sendiri. Adapun keluarga yang dimaksud adalah suami dan anak-anak. Ibu profesional yaitu ibu yang bahagia dalam menjalani perannya. Entah sebagai Ibu Rumah Tangga yang sehari penuh menjalani perannya di ranah domestik. Sekalipun ibu bekerja yang dengan berbagai alasan harus menjalani perannya di ranah publik juga domestik. Karena tiada guna jika seorang ibu yang sehari penuh menjalani perannya sebagai Ibu Rumah Tangga di ranah domestik, tapi dalam sehari penuh pula dia tak henti mengeluh. Tidak ikhlas. Tidak bahagia. Sering marah-marah. Sehingga emosi-emosi tersebut tentunya berdampak pada anak dan suami. Pun tiada arti seorang ibu yang pergi bekerja. Namun tidak ikhlas menjalani perannya ketika di ranah publik. Dan mengabaikan tugas-tugas pokoknya
Dokumen Pribadi Saat ini, permasalahan gizi di Indonesia terus meningkat. Stunting, wasting, obesitas, anemia, dll. Banyak dampak negatif jika kekurangan gizi terjadi di 1000 hari pertama kehidupan anak. Oleh karenanya, asupan gizi anak sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena, gizi yang baik mampu membuat tumbuh kembang anak lebih optimal. Sebagaimana telah dibahas pada artikel sebelumnya mengenai Tips Persiapan MPASI, bahwa Standar Emas Makanan Bayi dan Anak Kecil menurut WHO dan Unicef (Dua badan dunia yang mengurusi kesehatan dan anak-anak), di antaranya: 1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2. Asi Eksklusif sampai 6 bulan 3. MPASI berkualitas sejak 6 bulan 4. Menyusui tetap dilanjutkan sampai 2 tahun. Fokus pada point nomor 3 yaitu MPASI berkualitas sejak 6 bulan. Kata berkualitas di sini lah yang menjadi PR besar untuk para ibu. Sebab, pada kenyataannya di lingkungan sekitar masih banyak orang tua yang memberikan MPASI secara asal-asalan. Seperti hanya memberikan pur